Boleh dikatakan pada masa kini tidak ada orang yang tidak memiliki rekening tabungan di bank entah bank syariah atau konvesional. Tetapi pernahkah kita memperhatikan bagaimana pergerakan aliran kas rekening tabungan ? Apakah ada keseimbangan antara debet dan kredit ? Manakah yang lebih banyak antara debet dan kredit ?
Keseimbangan aliran kas rekening bank menunjukkan tipe pemilik rekening bank. Mengapa kita perlu memperhatikan keseimbangan rekening yang kelihatannya sepele ? Ya, tentu saja perlu agar kita tidak terjerumus menjadi pemboros dan juga memacu kreatifitas. Lho kok kreatifitas ? Apa hubungannya ?
Begini, .. sekarang perhatikan kolom debet dan kredit rekening anda dalam satu bulan.
Tipe A. Jika dalam satu bulan terdapat lebih dari tiga atau lebih pemasukan kas kredit anda dan banyak aliran kas debet anda maka rekening anda bisa dikatakan rekening aktif.
Tipe B. Jika dalam satu bulan terdapat lebih dari satu pemasukan kas kredit anda dan tidak ada aliran kas debet anda maka rekening anda bisa dikatakan sebagai tabungan murni.
Tipe C. Jika dalam satu bulan terdapat hanya satu pemasukan kas kredit dan banyak aliran kas debet maka rekening anda tidak jauh berbeda dengan isi ulang pulsa.
Jika kita cermati maka yang paling aman adalah tipe B. Namun harus diperhatikan pula bahwa jumlah di dalam rekening anda akan berkurang dengan adanya biaya – biaya administrasi dari bank atau pajak. Untuk wirausahawan, tipe ini tentu saja tidak cocok.
Tipe A merupakan salah satu ciri bahwa pemilik rekening tersebut umumnya seorang wirausahawan. Rekening tipe inilah yang paling disukai bank dalam urusan pinjaman.
Bagaimana dengan tipe C ? Tipe ini sangatlah rawan defisit. Bisa berbuntut hutang. Itupun hutang konsumtif. Maka sudah dipastikan bulan depan akan terulang lagi kondisi seperti ini. Bagaimana mengatasinya ? Tentu dengan cara positif think out of the box. Banyak jalan di antaranya perbanyak sedekah, atur lagi pengeluaran anda dan....cobalah anda melakukan w ..i...r...a...u...s...a...h...a.